MAKALAH
MANAJEMEN STRATEGI
“STRUKTUR DAN DESIGN ORGANISASI”
Dosen Pembimbing:
Anto Tulim, S.E., S.S.
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
TRIKORA
2112
DAFTAR ISI
BAB I KONSEP DASAR PENGORGANISASIAN
2
A.
Contoh dari Bagan Organisasi
3
B.
Empat Pilar Pengorganisasian (Four Building Blocks of Organizing)
3
1.
Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)
3
2.
Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
3
3.
Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy)
4
4.
Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)
5
BAB II KONSEP LANJUTAN PENGORGANISASIAN
6
BAB III STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI
10
A.
STRUKTUR ORGANISASI
10
B.
DESAIN ORGANISASI
10
1.
Pendekatan Kontingensi terhadap Desain Organisasi
12
DAFTAR PUSTAKA
14
BAB I
KONSEP DASAR PENGORGANISASIAN
Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu. Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai Desain Organisasi.
Bentuk Spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan Struktur Organisasi. Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan
Faktor-faktor yang memengaruhi Struktur Organisasi
1.
Strategi Organisasi
2.
Skala Organisasi
3.
Teknologi
4.
Lingkungan
A.
Contoh dari Bagan Organisasi
Bagan 1.1 Contoh dari Bagan Organisasi
B.
Empat Pilar Pengorganisasian (Four Building Blocks of Organizing)
1.
Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)
Pembagian Kerja adalah Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan) --yang mungkin saja bersifat kompleks—menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut
Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dengan Pembagian Tenaga Kerja, namun lebih sering digunakan Pembagian Kerja karena yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya, bukan orangnya.
Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dalam Bisnis Restoran, pembagian kerja dapat berupa pembagian kerja untuk bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan, kasir, dan lain sebagainya
2.
Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis
Pengelompokan Pekerjaan atau Departementalisasi pada dasarnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu
Sebagai contoh, untuk bisnis restoran : pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan
Bagan 1.2 Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
3.
Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy)
Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal.
Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu :
1.
Span of management control atau span of control
2.
Chain of Command
Span of management control terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu
Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki yang paling tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah. chain of command juga menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana.
Bagan 1.3 Penentuan Hirarki dalam Bisnis Restoran
4.
Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)
Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif
BAB II
KONSEP LANJUTAN PENGORGANISASIAN
Perbedaan antara organisasi mekanistik dan organisasi organik itu:
No.
Organisasi Mekanistik
Organisasi Organik
1
Organisasi Mekanistik (Mechanisti Organization) adalah struktur yang dikendalikan secara kaku dan ketat.
Organisasi Organik (Organic Organization) adalah struktur yang amat fleksibel dan mudah di ubah.
2
Strategi berorientasi pada minimalisasi biaya, untuk mencari efisiensi, kemantapan dan kendali yang ketat.
Strategi berorientasi pada inovasi. Dan untuk melakukan inovasi, para investor memerlukan fleksibilitas dan aliran bebas informasi.
3
Dipakai oleh organisasi yang memiliki karyawan dengan jumlah yang banyak, sehingga karyawan lebih terspesialisasi, peraturan yang harus ditaati dan departementalisasi yang kaku.
Dipakai oleh organisasi yang memiliki karyawan dengan jumlah sedikit, dan pekerjaan yang dilakukan tidak distandarisasi.
4
Produk setiap kali diproduksi dalam jumlah besar, karena produk sudah ada standarnya dan memakai teknologi yang rutin.
Produk dibuat berdasarkan pesanan khusus, karena pesanan khusus memerlukan teknik berpikir yang inovatif.
5
Lingkungan relatif stabil.
Ketidakpastian lingkungan tinggi
Ciri-ciri dari suatu organisasi pembelajar itu:
1.
Dari segi budaya organisasi:
a.
Memiliki hubungan timbal balik yang kuat
b.
Memiliki rasa kebersamaan
c.
Memiliki kepedulian kepada orang lain
d.
Memiliki kepercayaan kepada orang lain
2.
Dari segi desain organisasi:
a.
Tanpa batas
b.
Tim
c.
Pemberdayaan
3.
Dari segi Kepemimpinan:
a.
Visi bersama
b.
Kerja bersama
4.
Dari segi kegiatan berbagi informasi:
a.
Terbuka
b.
Tepat waktu
c.
Akurat
Beberapa pendekatan dalam Departementalisasi
1.
Berdasarkan Fungsional
Bagan 2.1 Departementalisasi berdasarkan Fungsi
2.
Berdasarkan Produk
Bagan 2.2 Departementalisasi berdasarkan produk
3.
Berdasarkan Pelanggan
Bagan 2.3 Departementalisasi berdasarkan pelanggan
4.
Berdasarkan Geografis
Bagan 2.4 Departementalisasi berdasarkan geografis
5.
Berdasarkan Matriks
Bagan 2.5 Departemenlisasi berdasarkan matriks
BAB III
STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI
A.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi ialah susunan pembagian tugas secara formal yang ada dalam sebuah organisasi. Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi.
Pengertian organisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1.
Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2.
Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.
Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
B.
DESAIN ORGANISASI
Desain organisasi ini adalah sebuah proses yang meliputi enam elemen :
1.
Spesialisasi kerja : adanya pembagian kerja yang dibagi menjadi beberapa bagian.
2.
Pembagian departemen : Berdasarkan fungsi, produk, letak geografis, proses, dan jenis costumer
3.
Ada rantai komando : Sehingga banyaknya karyawan yang dibawahi harus dibatasi agar efektif dan efisien
4.
Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi : pengambilan keputusan secara terpusat pada level atas perusahaan
Desentralisasi : pengambilan keputusan dari level bawah yang terkait langsung dengan aksi
5.
Formalisasi : ada standardisasi pada setiap organisasi sehingga perilaku karyawan mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditentukan
Biasanya keputusan-keputusan yang ada pada organisasi dipengaruhi oleh keputusan struktural. yang mempengaruhi keputusan struktural:
1.
Keseluruhan strategi organisasi
2.
Ukuran organisasi : dipengaruhi oleh besar/kecilnya sebuah organisasi
3.
Teknologi yang digunakan : Struktur perusahaan beradaptasi dengan teknologi yang dipakai, dan teknologi ini biasanya selalu berkembang
4.
Kadar ketidakpastian lingkungan : terdapat lingkungan yang stabil ada pula lingkungan yang dinamis, dan organisasi tersebut harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya
Kerangka dari Strategi :
1.
Inovasi : mengejar keuntungan kompetitif dengan inovasi yang berarti dan khas
2.
Meminimalisir Pengeluaran : Fokus dengan mengontrol ketat pengeluaran yang membutuhkan struktur mekanik pada organisasi
3.
Imitasi : meminimalkan resiko dan memaksimalkan keuntungan dengan meniru penguasa pasar yang membutuhkan organik dan mekanik elemen pada organisasi
Macam - macam Desain Organisasi :
1.
Desain Organisasi Tradisional
a.
Struktur yang simpel : departemensialisasi rendah
b.
Struktur yang fungsional : pembagian departemen berdasarkan fungsi
c.
Struktur yang divisional : terdiri dari beberapa divisi dengan terbatasnya otonomi dibawah koordinasi dan kontrol dari bagian atas perusahaan
2.
Desain Organisasi Kontemporer
a.
Tim Terstruktur : terdiri dari beberapa grup kerja dengan memberi wewenang kepada karyawan untuk memanajemen diri sendiri
b.
Matriks dan Struktur Proyek : Para spesialis ditugaskan untuk mengerjakan proyek yang dipimpin oleh seorang project managers : Matrix and Project Participants mempunyai dua managers dan karyawan terus berkerja pada proyek, dan akan pindah setelah proyeknya selesai
c.
Organisasi tanpa batas-batas organisasi yang jelas : desain organisasi yang fleksibel dan tidak terstruktur yang cenderung untuk tidak terdapat penghalang antara organisasi dengan para pelanggan dan supplier
d.
Menghapus penghalang (horizontal)
e.
Menghapuskan batas-batas external, mendekat ke stakeholder
Organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa belajar, dan organisasi yang belajar adalah sebuah organisasi yang mengembangkan kapasitasnya dengan mempelajari, beradaptasi, dan berubah melalui latihan pengetahuan memanajemen oleh karyawan
Karakteristik dari Organisasi yang belajar :
1.
Open team based organization, dengan cara memberi kekuasaan lebih kepada karyawan
2.
Alur pertukaran informasi terbuka dan penyebaran informasi lancar
3.
Kepemimpinan yang menyebarkan visi untuk masa mendatang
4.
Budaya yang kuat, kepercayaan, keterbukaan, dan rasa pengertian terhadap komunitas
1.
Pendekatan Kontingensi terhadap Desain Organisasi
Ada empat (4) variabel kontingensi, yaitu:
1.
Strategi
2.
Ukuran
3.
Teknologi
4.
Derajat ketidakpastian lingkungan
Model Umum Desain Organisasi, yaitu:
1.
Organisasi Mekanistik
2.
Organisasi Organik
Tinjauan variabel kontingensi terhadap model umum desain organisasi
1.
Strategi dan struktur
2.
Ukuran dan struktur
3.
Teknologi dan struktur
4.
Ketidakpastian lingkungan dan struktur
Penerapan Desain Organisasi
1.
Struktur Sederhana
2.
Birokrasi
3.
Struktur Berbasis Tim
4.
Struktur Proyek dan Struktur Matriks
5.
Unit Internal Mandiri
6.
Organisasi Tanpa Batas
7.
Organisasi Belajar
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Hal. 214-224
Knight, K. "Matrix Organization: A Review," Journal of Management Studies, Mei 1976, hal. 111-130.
Mohrman, S. A. Designing Team-Based Organizations, San Fransisco: Jossey Bass, 1995, hal. 36-49.
Kaeter, M. (Inggris) "The Age of the Specialized Generalist," Training, desember 1993, hal. 48-53.
Davis, D. D. (Inggris)"Form, Function and Strategy in Boundaryless Organization," The Changing Nature of Work, San Fransisco: Jossey Bass, 1995, hal. 112-138.
Pennings, J. M. (Inggris) Research in Organizational Behavior, vol. 14, Greenwich, CT: JAI Press, 1992, hal. 267-309.
www.google.co.id
www.id.wikipedia.com